Thursday, August 5, 2010

Selamat menyambut puasa


“Dan carilah pada apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagian negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari keni’matan dunia.”

Hikmah yg diperoleh dari ajaran berpuasa Ramadan nilai kesalehan selalu berada pada jaringan sosial masyarakat dilandasi oleh kualitas iman dan takwa. Sehingga dalam kalbu kita tumbuh pribadi yg kuat senantiasa ikhlas beramal dan bukan pribadi yg selalu menjadi beban orang lain. Kondisi sekarang kesalehan sosial yg berwujud rasa peduli terhadap merebaknya kemiskinan terlihat jelas konteksnya.

Seperti tidak menentunya kondisi perekonomian rakyat anjloknya nilai rupiah yg dirasakan pahit bagi masyarakat golongan bawah. Situasi perekonomian yg tidak jelas juntrungnya di berbagai aspek kehidupan menumbuhkan nafsu egoistis di kalangan masyarakat tingkat menengah ke atas menjauhkan diri dari nilai-nilai kemanusiaan menggiringnya ke sikap apatisme. Esensi ajaran Islam tidak mengajarkan manusia bersikap masa bodoh terhadap masyarakat lingkungan lebih-lebih terhadap mereka yg hidup kekurangan dan miskin.

Islam tidak boleh membiarkan umatnya hidup serba kekurangan melainkan dijadikan manusia itu menjadi mahluk yg hidup dalam keseimbangan antara keperluan duniawiyah dan ukhrawiyah. Karena itu hikmah puasa Ramadan secara kondusif melahirkan dua dimensi keberkahan kehidupan dunia dan akhirat.

Secara fisik dgn berpuasa seseorang harus mampu mengendalikan nafsu sekularitas hedonistis egoistis maupun sikap hidup kompetitif konsumtif agar hidup ini senantiasa dihayati sebagai rahmat dan ni’mat dari Allah SWT. Mereka harus menahan rasa lapar dan haus tidak melakukan hubungan badan dgn istri dari waktu fajar hingga matahari tenggelam di petang hari serta tidak melakukan perbuatan jahat tidak mengeluarkan kata-kata kotor menahan emosi dan nafsu amarah serta berbagai perbuatan tercela lainnya.

Secara psikologis seseorang yg berpuasa Ramadan menyatukan dirinya dalam kondisi penderitaan akibat rasa lapar dan haus yg selama itu lbh banyak diderita oleh fakir miskin yg dalam hidupnya selalu terbelenggu oleh kemiskinan. Esensi puasa Ramadan juga memberikan nilai ajaran agar orang yg beriman dan bertakwa mengikuti tuntunan Nabi saw yg hidupnya amat sederhana dan selalu bersikap lugu dalam segala aspek kehidupannya.Beliau menganjurkan kepada umat Islam “berhentilah kamu makan sebelum kenyang.” Contoh sederhana tsb mudah didengar tapi terasa berat dilaksanakan jika seseorang tengah bersantap dgn makanan lezat. Memang itulah tuntunan yg memiliki bobot kesadaran diri tinggi terhadap lingkungan masyarakat miskin yg berada di lingkungannya.

Di bagian lain Nabi saw mencontohkan “berbuka puasalah kamu dgn tiga butir kurma dan seteguk air minum setelah itu bersegeralah salat magrib.” Kaitannya dgn itu Nabi Saw menganjurkan agar selalu gemar memberi makan utk tetangga yg miskin. Fenomena kesadaran fitrah di atas dalam puasa Ramadan saat ini diharapkan mampu membentuk rasa keterikatan jiwa dan moral utk memihak kepada kaum dhuafa fakir miskin. Pendekatan ini harus diartikulasikan pada pola pikir dan pola tindak ke dalam bingkai amal saleh mampu melebur ke dalam pola kehidupan kaum mustadh’afin.

Seperti dicontohkan Nabi SAW saat membebaskan budak masyarakat kecil dan golongan lemah yg tertindas dgn membangkitkan ‘harga diri’ dan nilai kemanusiaan. Nabi SAW bisa hidup di tengah mereka dalam kondisi sama-sama lapar tidur di atas pelepah daun kurma. Begitu dekatnya Nabi Saw dgn orang-orang miskin sampai-sampai beliau mendapat julukan Abul Masakin . Ketika ada seorang sahabat bertanya terhadap keberadaan dirinya beliau menjawab “carilah aku di tengah orang-orang yg lemah di antara kalian.” Isyarat yg diberikan Nabi Saw ini menggugah seorang pemikir Islam dari Turki Hilmi H. Isyik mengatakan “Orang yg bersikap masa bodoh terahdap orang-orang miskin di sekitarnya tidak mungkin ia menjadi seorang muslim yg baik.” Pengertian di atas mengambil esensi dari Sabda Nabi Saw yg maksudnya tiap orang muslim jangan mengabaikan dasar pokok iman ibadah dan akhlak. Kalau hal itu terabaikan amal atau muamalat duniawi akan menyimpang tidak terkontrol nafsu kemurkaannya tidak terkendali sehingga orang akan berperilaku sekehendaknya sendiri tanpa memperdulikan lingkungan dan penderitaan orang lain. Dampaknya dapat menghancurkan sikap toleransi dan solidaritas sesama umat Muslim.

Nabi Saw bersabda “Barangsiapa tidak merasa terlibat dgn permasalahan umat Islam dia bukanlah dari golonganku.” Ini jelas memperingatkan permasalahan umat Muhammad yg tumbuh di dunia bukan hanya ibadah salat dan puasa saja juga luluh ke dalam nasib penderitaan sesama umat. Konteksnya dgn puasa Ramadan Nabi saw menegaskan “begitu banyak orang berpuasa tapi yg dihasilkannya hanya rasa lapar dan haus semata-mata.” Sabda ini mengandung arti hikmah puasa Ramadan bukan sekadar menahan rasa lapar dan haus menahan nafsu dan keinginan hedonistis melainkan secara esensial mengandung makna penghayatan rohani amat yg dalam yakni ekspresi jiwa dan konsentrasi mental secara utuh dan solid di mana sendi-sendi mental dan jiwa terperas ke dalam fitrah diri meluruskan disiplin pribadi dgn baik.

Semua rangkuman di atas merupakan intisari dari firman Allah Swt “Hai orang-orang yg beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana di wajibkan atas orang-orang sebelum kami agar kamu bertakwa.” . Di sinilah kekuatan iman dan takwa seorang Muslim diuji. Sehingga jelas nilai takwa seorang Muslim terangkat pada derajat hidup manusia ke dalam orientasi kehidupan duniawi sekaligus memperoleh justifikasi etis keakhiratan. Allah Swt berfirman “Dan carilah pada apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagian negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari keni’matan dunia.” . Dari sana pula pendekatan yg fleksibel sesama umat dijalin dgn batas pengertian tertentu yakni berpegang pada pokok akidah yg kita yakini sehingga upaya mengangkat kemiskinan terwujud dgn semangat kebersamaan dan solidaritas yg tinggi dalam implementasi wadah puasa Ramadan yg penuh rahmat ampunan dan barakah

Friday, April 16, 2010

Rehlah dan Riadah

Program Rehlah dan Riadah Nisa' Taiping akan diadakan pada 9 Mei 2010 bertempat di Dataran Kedamaian Taman Tasik Taiping. Pelbagai acara menarik akan diadakan seperti sukaneka, explorace dan pelbagai lagi.. Datanglah beramai-ramai memeriahkan acara yang julung kali diadakan ini..

Monday, March 8, 2010

Audition Pesona '10 Kawasan Taiping

Aidition Pesona '10 kawasan Taiping telah diadakan pada 7.3.2010 yg lalu. Program telah diadakan di Baitunnisa' kawasan Taiping, dan telah berlangsung dari 8.00 pagi hingga 12.00 t.hari. Program ini telah menampil kan seramai 9 orang peserta dan pemenang pada kali ini adalah Cik Izni Anira. Beliau akan mewakili Kawasan Taiping dalam Pertandingan di peringkat negeri nanti. Selamat berjaya kepada Cik Izni.

Berikut adalah beberapa gambar rakaman pada hari berkenaan.


















Friday, January 29, 2010

Audition PERSONA '10 Kawasan Taiping

Salam semua pengunjung.. maaf sebab lama tak update blog ni..
sebelum ini saya terlalu sebuk dengan urusan tanggungjawab kerja hakiki saya dan tidak berkesempatan menjengah ke blog ini. NIsa' kawasan Taiping juga baru bermesyuarat dan merancang aktiviti untuk tahun 2010 ini.
Sebagai pembukaan program tahun 2010 ni, Nisa' Kawasan Taiping akan mengadakan Audition PERSONA '10 Nisa' Kawasan Taiping. Audition ini adalah bersempena dengan Pertandingan Suara Nisa' 2010 (PERSONA '10) peringkat negeri Perak. Juara PERSONA '10 pula akan mewakili Negeri Perak ke Pertandingan Peringkat Kebangsaan yang diadakan bersama KOnsert Aura Ungu 2010 (KAU'10) di Alor Setar, Kedah nanti.
TArikh pertandingan adalah seperti berikut :

Audition PERSONA '10 Taiping : 7 Mac 2010
PERSONA '10 Perak : 20 MAC 2010
Konsert Aura Ungu (KAU'10) : 30 April 2010

Pertandingan ini hanya terbuka pada wanita berumur antara 17 hingga 40 tahun. Mereka yang membuat rakaman album dan artis tidak dibenarkan menyertai pertandingan ini.

Tujuan utama program ini diadakan adalah untuk menyediakan satu platform baru untuk wanita Islam mengmbangkan bakat nyanyian berlandaskan Islam. Ianya menunjukkan Islam ini tidak jumud dan menghalang keinginan wanita untuk menyanyi, tetapi mestilah mengikut syarat yang ditetapkan oleh Islam sendiri.

Penyertaan dibahagikan kepada dua kategori iaitu solo dan berkumpulan. Lagu yang dibawa mestilah berunsurkan ketuhanan, nasihat dan kemanusiaan. Pakaian pula mesti lah menutup aurat dan tidak menjolok mata.

Untuk peserta di kawasan Taiping, sila klik link di bawah dan download

Borang penyertaan Audition PERSONA Taiping


Selamat menyambut puasa


“Dan carilah pada apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagian negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari keni’matan dunia.”

Hikmah yg diperoleh dari ajaran berpuasa Ramadan nilai kesalehan selalu berada pada jaringan sosial masyarakat dilandasi oleh kualitas iman dan takwa. Sehingga dalam kalbu kita tumbuh pribadi yg kuat senantiasa ikhlas beramal dan bukan pribadi yg selalu menjadi beban orang lain. Kondisi sekarang kesalehan sosial yg berwujud rasa peduli terhadap merebaknya kemiskinan terlihat jelas konteksnya.

Seperti tidak menentunya kondisi perekonomian rakyat anjloknya nilai rupiah yg dirasakan pahit bagi masyarakat golongan bawah. Situasi perekonomian yg tidak jelas juntrungnya di berbagai aspek kehidupan menumbuhkan nafsu egoistis di kalangan masyarakat tingkat menengah ke atas menjauhkan diri dari nilai-nilai kemanusiaan menggiringnya ke sikap apatisme. Esensi ajaran Islam tidak mengajarkan manusia bersikap masa bodoh terhadap masyarakat lingkungan lebih-lebih terhadap mereka yg hidup kekurangan dan miskin.

Islam tidak boleh membiarkan umatnya hidup serba kekurangan melainkan dijadikan manusia itu menjadi mahluk yg hidup dalam keseimbangan antara keperluan duniawiyah dan ukhrawiyah. Karena itu hikmah puasa Ramadan secara kondusif melahirkan dua dimensi keberkahan kehidupan dunia dan akhirat.

Secara fisik dgn berpuasa seseorang harus mampu mengendalikan nafsu sekularitas hedonistis egoistis maupun sikap hidup kompetitif konsumtif agar hidup ini senantiasa dihayati sebagai rahmat dan ni’mat dari Allah SWT. Mereka harus menahan rasa lapar dan haus tidak melakukan hubungan badan dgn istri dari waktu fajar hingga matahari tenggelam di petang hari serta tidak melakukan perbuatan jahat tidak mengeluarkan kata-kata kotor menahan emosi dan nafsu amarah serta berbagai perbuatan tercela lainnya.

Secara psikologis seseorang yg berpuasa Ramadan menyatukan dirinya dalam kondisi penderitaan akibat rasa lapar dan haus yg selama itu lbh banyak diderita oleh fakir miskin yg dalam hidupnya selalu terbelenggu oleh kemiskinan. Esensi puasa Ramadan juga memberikan nilai ajaran agar orang yg beriman dan bertakwa mengikuti tuntunan Nabi saw yg hidupnya amat sederhana dan selalu bersikap lugu dalam segala aspek kehidupannya.Beliau menganjurkan kepada umat Islam “berhentilah kamu makan sebelum kenyang.” Contoh sederhana tsb mudah didengar tapi terasa berat dilaksanakan jika seseorang tengah bersantap dgn makanan lezat. Memang itulah tuntunan yg memiliki bobot kesadaran diri tinggi terhadap lingkungan masyarakat miskin yg berada di lingkungannya.

Di bagian lain Nabi saw mencontohkan “berbuka puasalah kamu dgn tiga butir kurma dan seteguk air minum setelah itu bersegeralah salat magrib.” Kaitannya dgn itu Nabi Saw menganjurkan agar selalu gemar memberi makan utk tetangga yg miskin. Fenomena kesadaran fitrah di atas dalam puasa Ramadan saat ini diharapkan mampu membentuk rasa keterikatan jiwa dan moral utk memihak kepada kaum dhuafa fakir miskin. Pendekatan ini harus diartikulasikan pada pola pikir dan pola tindak ke dalam bingkai amal saleh mampu melebur ke dalam pola kehidupan kaum mustadh’afin.

Seperti dicontohkan Nabi SAW saat membebaskan budak masyarakat kecil dan golongan lemah yg tertindas dgn membangkitkan ‘harga diri’ dan nilai kemanusiaan. Nabi SAW bisa hidup di tengah mereka dalam kondisi sama-sama lapar tidur di atas pelepah daun kurma. Begitu dekatnya Nabi Saw dgn orang-orang miskin sampai-sampai beliau mendapat julukan Abul Masakin . Ketika ada seorang sahabat bertanya terhadap keberadaan dirinya beliau menjawab “carilah aku di tengah orang-orang yg lemah di antara kalian.” Isyarat yg diberikan Nabi Saw ini menggugah seorang pemikir Islam dari Turki Hilmi H. Isyik mengatakan “Orang yg bersikap masa bodoh terahdap orang-orang miskin di sekitarnya tidak mungkin ia menjadi seorang muslim yg baik.” Pengertian di atas mengambil esensi dari Sabda Nabi Saw yg maksudnya tiap orang muslim jangan mengabaikan dasar pokok iman ibadah dan akhlak. Kalau hal itu terabaikan amal atau muamalat duniawi akan menyimpang tidak terkontrol nafsu kemurkaannya tidak terkendali sehingga orang akan berperilaku sekehendaknya sendiri tanpa memperdulikan lingkungan dan penderitaan orang lain. Dampaknya dapat menghancurkan sikap toleransi dan solidaritas sesama umat Muslim.

Nabi Saw bersabda “Barangsiapa tidak merasa terlibat dgn permasalahan umat Islam dia bukanlah dari golonganku.” Ini jelas memperingatkan permasalahan umat Muhammad yg tumbuh di dunia bukan hanya ibadah salat dan puasa saja juga luluh ke dalam nasib penderitaan sesama umat. Konteksnya dgn puasa Ramadan Nabi saw menegaskan “begitu banyak orang berpuasa tapi yg dihasilkannya hanya rasa lapar dan haus semata-mata.” Sabda ini mengandung arti hikmah puasa Ramadan bukan sekadar menahan rasa lapar dan haus menahan nafsu dan keinginan hedonistis melainkan secara esensial mengandung makna penghayatan rohani amat yg dalam yakni ekspresi jiwa dan konsentrasi mental secara utuh dan solid di mana sendi-sendi mental dan jiwa terperas ke dalam fitrah diri meluruskan disiplin pribadi dgn baik.

Semua rangkuman di atas merupakan intisari dari firman Allah Swt “Hai orang-orang yg beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana di wajibkan atas orang-orang sebelum kami agar kamu bertakwa.” . Di sinilah kekuatan iman dan takwa seorang Muslim diuji. Sehingga jelas nilai takwa seorang Muslim terangkat pada derajat hidup manusia ke dalam orientasi kehidupan duniawi sekaligus memperoleh justifikasi etis keakhiratan. Allah Swt berfirman “Dan carilah pada apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagian negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari keni’matan dunia.” . Dari sana pula pendekatan yg fleksibel sesama umat dijalin dgn batas pengertian tertentu yakni berpegang pada pokok akidah yg kita yakini sehingga upaya mengangkat kemiskinan terwujud dgn semangat kebersamaan dan solidaritas yg tinggi dalam implementasi wadah puasa Ramadan yg penuh rahmat ampunan dan barakah

Rehlah dan Riadah

Program Rehlah dan Riadah Nisa' Taiping akan diadakan pada 9 Mei 2010 bertempat di Dataran Kedamaian Taman Tasik Taiping. Pelbagai acara menarik akan diadakan seperti sukaneka, explorace dan pelbagai lagi.. Datanglah beramai-ramai memeriahkan acara yang julung kali diadakan ini..

Audition Pesona '10 Kawasan Taiping

Aidition Pesona '10 kawasan Taiping telah diadakan pada 7.3.2010 yg lalu. Program telah diadakan di Baitunnisa' kawasan Taiping, dan telah berlangsung dari 8.00 pagi hingga 12.00 t.hari. Program ini telah menampil kan seramai 9 orang peserta dan pemenang pada kali ini adalah Cik Izni Anira. Beliau akan mewakili Kawasan Taiping dalam Pertandingan di peringkat negeri nanti. Selamat berjaya kepada Cik Izni.

Berikut adalah beberapa gambar rakaman pada hari berkenaan.


















Audition PERSONA '10 Kawasan Taiping

Salam semua pengunjung.. maaf sebab lama tak update blog ni..
sebelum ini saya terlalu sebuk dengan urusan tanggungjawab kerja hakiki saya dan tidak berkesempatan menjengah ke blog ini. NIsa' kawasan Taiping juga baru bermesyuarat dan merancang aktiviti untuk tahun 2010 ini.
Sebagai pembukaan program tahun 2010 ni, Nisa' Kawasan Taiping akan mengadakan Audition PERSONA '10 Nisa' Kawasan Taiping. Audition ini adalah bersempena dengan Pertandingan Suara Nisa' 2010 (PERSONA '10) peringkat negeri Perak. Juara PERSONA '10 pula akan mewakili Negeri Perak ke Pertandingan Peringkat Kebangsaan yang diadakan bersama KOnsert Aura Ungu 2010 (KAU'10) di Alor Setar, Kedah nanti.
TArikh pertandingan adalah seperti berikut :

Audition PERSONA '10 Taiping : 7 Mac 2010
PERSONA '10 Perak : 20 MAC 2010
Konsert Aura Ungu (KAU'10) : 30 April 2010

Pertandingan ini hanya terbuka pada wanita berumur antara 17 hingga 40 tahun. Mereka yang membuat rakaman album dan artis tidak dibenarkan menyertai pertandingan ini.

Tujuan utama program ini diadakan adalah untuk menyediakan satu platform baru untuk wanita Islam mengmbangkan bakat nyanyian berlandaskan Islam. Ianya menunjukkan Islam ini tidak jumud dan menghalang keinginan wanita untuk menyanyi, tetapi mestilah mengikut syarat yang ditetapkan oleh Islam sendiri.

Penyertaan dibahagikan kepada dua kategori iaitu solo dan berkumpulan. Lagu yang dibawa mestilah berunsurkan ketuhanan, nasihat dan kemanusiaan. Pakaian pula mesti lah menutup aurat dan tidak menjolok mata.

Untuk peserta di kawasan Taiping, sila klik link di bawah dan download

Borang penyertaan Audition PERSONA Taiping